PB Inshafuddin Adakan Silaturrahmi Idul Fitri 1434 H

Foto

Pengurus Besar (PB) Dayah Inshafuddin mengadakan acara halal bi halal pengurus Provinsi. Kegiatan ini berlangsung di Dayah Terpadu Inshafuddin Desa Lambaro Skep, Banda Aceh, Minggu (1/9).

Hadir dalam pertemuan ini sejumlah ulama, majlis ulul albab dan pengurus harian. Antara lain, wakil ketua Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Abi Daud Zamzami sesepuh sekaligus pendiri organisasi Inshafuddin, Prof.Dr.Muslim Ibrahim, MA, ketua PB Dayah Inshafuddin, Drs.Tgk.H. Daud Hasbi,M.Ag yang juga pimpinan Dayah Jeumala Amal Pidie Jaya yang akrab disapa dengan “Abi Daud”.

Selain itu juga dihadiri oleh pimpinan Dayah Inshafuddin, Drs. Abdullah Usman, wakil ketua Mahkamah Syari’ah Aceh, M.Jamil Ibrahim, SH, MH, Teuku Zulkhairi, Tgk.H.Adly Almaddany, Dr. Abdullah Sani, Tgk.Tarmizi Daud, M.Ag, Ibu Nuraini Muhammad, Drs. Burhanuddin, Prof Hasbi Amiruddin, Drs. M.Jakfar Puteh,M.Pd dan puluhan pengurus lainnya.

Ketua panitia acara, Dr Abdullah Sani dalam sambutannya mengatakan, acara halal bi halal pengurus ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat silaturrahmi antar pengurus sebagai bagian dari syi’ar Islam.

Sementara itu, Ketua PB Inshafuddin, Tgk.H.Daud Hasbi, M.Ag dalam sambutannya mengatakan pertemuan ini juga sekaligus untuk mengevaluasi program-program organisasi yang dirasa banyak tidak berjalan secara maksimal dan berharap agar pengurus bisa bekerja keras dalam merealisasikan agenda-agenda organisasi.

“Kita sudah mengukuhkan belasan pengurus Kab/kota seluruh Aceh dan insya Allah juga akan melantik dan men SK kan pengurus di beberapa kab/kota lainnya dalam waktu dekat”, jelas Abi Daud yang pernah menjabat sebagai Kepala Kankemenag Kota Lhokseumawe ini.

Sementara itu, merespon kondisi penegakan syari’at Islam terkini di Aceh, PB Inshafuddin juga menyatakan mengecam aksi pengeroyokan terhadap Kadis Syari’at Islam Kota Langsa, Drs.H.Ibrahim Latif saat membubarkan pesta maksiat beberapa waktu lalu.

“Kita mengecam pengeroyokan kadis Syari’at Islam Langsa dan mendukung sepenuhnya upaya penegakan syari’at Islam disana serta diseluruh kab/kota lainnya. Semoga kasus seperti ini tidak terulang lagi di Aceh”, tegas Abi Daud.

Selain itu, “ Kami juga mendesak agar seluruh kab/kota pelaksanaan syari’at dan pemberantasan maksiat lebih diintensifkan lagi. Karena maksiat terjadi di seluruh Aceh, bukan hanya di Langsa. Kadis Syari’at Islam kab/kota lainnya harus mengikuti jejak Kadis Syariat Islam Langsa yang berani dan tegas dalam pemberantasan maksiat”, pungkasnya. (Admin)

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.