Ulama Aceh Besar Pulang ke Alam Baqa

Inna Lillahi Wainna Ilaihi Raaji’un.

DSC01471

Pengurus Besar Persatuan Dayah Inshafuddin menyampaikan khabar duka cita atas berpulangnya kerahmatullah salah seorang ulama Aceh Besar yang dulunya digelar dengan ulama da’i kondang Kamis, 25 Agustus 2016 .

Ulama yang dimaksudkan tersebut adalah Tgk. H. Sufyan Bin Ahmad yang panggilan tersohornya adalah Abu Punie. Almarhum berpulang kerahmatullah di Madinah Al Munawwarah dalam prosesi melaksanakan shalat Arba’in dan Haji tahun 1437 H.

Almarhum di masa hidupnya merupakan sosok yang sangat dikagumi oleh masyarakat Aceh Besar sebagai seorang penceramah dan termasuk salah seorang pembimbing dalam manasik haji(KBIH) di Aceh Besar. Tak hanya dengan tugas itu Almarhum juga Pimpinan Dayah Tarbiatul Ula Desa Punie Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar serta juga beliau mantan dari wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Dayah Inshafuddin Aceh.

Beliau merupakan alumni Dayah Ruhul Fata Seulimuem Kabupaten Aceh Besar di masa pimpinan Almarhum Abu Abdul Wahab Abbas.

Abu Sofyan Punie Sering Bilang ke Anaknya, Kalau Meninggal di Tanah Suci Ngapain Dibawa Pulang

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Berita berpulangnya ke rahmatullah Tgk H Sofyan Ahmad yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Sofyan Punie (60) di Tanah Suci dibenarkan putri sulungnya, Nurfadhillah yang dihubungi Serambinews.com, Kamis (25/8/2016) sore.

Sebelumnya diberitakan, Abu Sofyan Punie, pimpinan Dayah Tarbiyatul Ula Punie, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar meninggal di Madinah pukul 05.00 WIB atau pukul 01.00 WAS. Namun menurut keterangan putrinya, Abu Sofyan diperkiran meninggal pukul 01.30 WAS atau pukul 04.30 WIB. “Kami mendapat kabar sekitar pukul 04.40 WIB,” kata Nurfadhillah.

Menurut putrinya, Abu meninggal di Rumah Sakit An-nur, Mekkah, bukan di Madinah seperti kabar sebelumnya.
Diceritakan Nurfadhillah, menjelang berpulang, ayahandanya masuk rumah sakit untuk cuci darah. Saat proses cuci darah berlangsung, kondisi Abu Sofyan mendadak drop sehingga dimasukkan ke ICCU.

“Ketika di ICCU kondisi Abu terus menerus drop hingga akhirnya beliau meninggal,” kata sang putri.

Ditanya bagaimana kelanjutan mengenai jenazah Abu Sofyan, menurut putrinya sesuai dengan keinginan Abu dikebumikan di Tanah Suci.

“Beliau tidak mengamanahkan harus dikubur di sana, tetapi kami sering diskusi dan bertanya sama beliau, kalau meninggal di Tanah Suci bagaimana sebaiknya mengenai jenazah, apa dibawa pulang? Abu menjawab, kalau meninggal di sana ngapain dibawa pulang,” kata Nurfadhillah.

Abu Sofyan berangkat ke Tanah Suci dalam kapasitasnya sebagai pemandu haji dari Travel Al-hamdi Makasar.

Abu Sofyan berangkat terpisah pada 16 Agustus 2016 sedangkan rombongan jamaahnya tergabung dalam Kloter 1 Aceh.

Abu Sofyan kelahiran 31 Desember 1956 meninggalkan seorang istri bernama Hj Zubaidah dan lima anak (empat putra satu putri).

Abu Sofyan menjalani cuci darah sejak 2013.

“Waktu berangkat kondisi ayah sehat-sehat saja,” demikian Nurfadhillah