Menurut Tgk Kamaluddin, ulama dayah di Abdya sangat terkejut dan prihatin mendapat informasi dari media massa bahwa Kadis SI Langsa, Ibrahim Latif menjadi korban tindak kekerasan dari sekelompok preman mabuk pada hiburan keyboard di Karang Anyar, Langsa Baro.
Tindakan preman tersebut, kata Tgk Kamaluddin, harus dilawan dengan hukuman beratkarena sudah secara terang-terangan unjuk gigi bahwa mereka anti-syarit Islam. “Kepada Ibrahim Latif kami serukan agar tidak mundur setepak pun dalam memperjuangkan tegaknya syariat Islam di Kota Langsa. Maju Terus, pantang mundur. Percayalah masih banyak di belakang yang siap berkorban,” kata Tgk Kamaluddin.
Tgk Kamaluddin juga mengajak kalangan ulama di Kota Langsa untuk terus memantau perkembangan dan kelanjutan proses hukum terhadap sekelompok pemuda tersebut. “Kita mendukung sepenuhnya aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut,” tegasnya lagi.
Ketua PC Persatuan Dayah Inshafuddin Kabupaten Abdya, itu juga meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh untuk segera memanggil ulama seluruh Aceh, sebagaimana dijanjikan dalam masa kampanye dulu, guna membahas atau membicarakan soal pelaksanaan syariat Islam di Aceh. “Kasus pengeroyokan Kadis SI Kota Langsa menjadi bukti bahwa ulama di Aceh perlu diajak bersama dalam pelaksanaan syariat Islam,” demikian Tgk Kamaluddin.
Wali Kota Langsa, Usman Abdullah SE terlihat sangat geram atas terjadinya tindak kekerasan terhadap Kadis Syariat Islam Kota Langsa, Ibrahim Latif dan personel WH saat membubarkan pesta keyboard.
“Saya akan panggil seluruh keuchik di seluruh Kota Langsa bersama unsur muspida untuk kepentingan penegakan syariat Islam. Semua pihak harus menegakkan syariat ini secara sungguh-sungguh. Kita tidak akan tolerir aksi-aksi premanisme yang secara terang-terangan menentang syariat Islam,” tandas pria yang akrab disapa Toke Seuem ini.(nun/yuh)(Sumber : Serambi Indonesia,Rabu 28/08/2013)